Periksa Sri Mulyani, KPK Dalami Pertemuan KSSK

Periksa Sri Mulyani, KPK Dalami Pertemuan KSSK
Periksa Sri Mulyani, KPK Dalami Pertemuan KSSK
Washington, saat itu pihak pemerintah diwakili oleh Menneg BUMN Sofyan Djalil sebagai Menkeu ad interim.  Rapat tersebut dilanjutkan dengan konsultasi pada 17 - 19 November 2008. Selanjutnya, pada 20 November 2008, BI menyatakan Bank Century sebagai bank gagal.

Kemudian, pada malam harinya hingga 21 November 2008, KSSK yang diketuai Sri Mulyani (Menteri Keuangan) menyatakan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan penanganannya diserahkan ke Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sri Mulyani mengatakan, dalam pemeriksaan kemarin, beberapa tema yang diterangkan oleh Menkeu adalah proses penetapan sistemik, proses penyerahan Bank Century ke LPS, hingga latar belakang krisis global. "Termasuk turbulence (goncangan) di pasar modal dan pasar utang," terangnya.

Menurut Sri Mulyani, keterangan yang diberikan kemarin relatif sama dengan keterangan yang dia berikan saat petugas KPK datang ke Kementerian Keuangan pada

30 November 2009 dan 13 November 2009 lalu. "Waktu itu, saya selaku Menkeu sudah mengundang KPK atas inisiatif sendiri. Jadi, kami sudah pro aktif sejak

dulu," ucapnya. Sri Mulyani mengatakan, dalam dua kesempatan itu dan dua kali pemeriksaan terakhir, pihaknya sudah memberikan seluruh dokumen, termasuk notulen dan rekaman  rapat terkait penanganan Bank Century. "Kami ingin, KPK mendapat gambaran yang komprehensif tentang penanganan Bank Century, mulai dari berbagai opsi penanganan krisis, termasuk kalkulasi  biaya-biaya untuk cegah krisis, sehingga Indonesia bisa dianggap sebagai negara yang berhasil mencegah krisis global. Juga untuk menghindarkan masyarakat  dari suasana prasangka dan pemvonisan atas pihak-pihak tertentu, sehingga kehidupan bernegara bisa lebih positif," paparnya.

JAKARTA - Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus bailout Bank Century terus bergulir. Kemarin, Menteri Keuangan Sri Mulyani

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News