Peringatan Hari UMKM Nasional, PKT Mengajak Pengusaha Lokal Go Digital

Peringatan Hari UMKM Nasional, PKT Mengajak Pengusaha Lokal Go Digital
UMKM e-commerce. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Hingga kini, sudah ada 148 pelaku UMKM yang bergabung dalam aplikasi tersebut. Adapun para pelaku UMKM tersebut tidak hanya dikhususkan bagi Mitra Binaan PKT saja, tetapi juga pelaku UMKM lokal di Bontang," bebernya.

Rahmad mengatakan dari sisi pembayaran, pembeli turut diberi kemudahan karena beberapa metode yang ditawarkan, yakni sistem transfer, dan Cash on Delivery (CoD). Adapun beberapa pilihan pengiriman di antaranya melalui take away atau pengambilan langsung.

"Untuk menggunakannya, baik penjual maupun pembeli dapat mengunduh Mitros secara bebas melalui layanan Google Playstore. Nantinya, penjual yang ingin mendaftarkan tokonya terlebih dahulu perlu mengakses contact form pendaftaran melalui aplikasi," katanya.

Rahmad menyebutkan jika dinilai memenuhi persyaratan, calon pelapak akan langsung mendapat akses untuk menawarkan produk.

“Kami berharap Hari UMKM Nasional ini bisa menjadi momentum kebangkitan bersama bagi UMKM. Kolaborasi dan gotong royong menjadi kunci untuk tetap mampu menjaga keberlangsungan di kondisi saat ini. Ke depan kami akan terus memberikan inovasi terbaik yang tidak hanya berguna bagi Perusahaan, namun juga masyarakat sekitar,” jelas Rahmad.

Rahmad menambahkan komitmen menyeluruh PKT mendampingi UMKM hingga mampu meraih sertifikat SNI tidak hanya proses digitalisasi, komitmen menyeluruh PKT terhadap UMKM turut dibuktikan melalui program kemitraan yang dijalankan sejak 1996.

Dia membeberkan lewat pembinaan dan pendampingan terhadap UMKM, PKT berhasil membawa 2 UMKM binaannya di Kota Bontang mendapatkan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk produk dari Batik Beras Basah dan Batik Kuntul Perak.

Ke depan, ujar Rahmad, PKT menargetkan akan ada lebih banyak lagi UMKM binaannya yang mengantongi sertifikat SNI agar bisa bersaing dengan produk lain.

Pupuk Kalimantan Timur menilai gelombang kedua pandemi saat ini semakin menuntut para pelaku industri untuk terus beradaptasi pada teknologi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News