Peringati Sebad Diniyyah Putri, Anies Mengagumi Perjuangan Rahmah El Yunusiyah

Peringati Sebad Diniyyah Putri, Anies Mengagumi Perjuangan Rahmah El Yunusiyah
Anies Baswedan mengikuti acara satu abad perguruan diniyyah putri, Padang Panjang, Sumatera Barat, Kamis siang (2/11/2023). Foto: dok pribadi for JPNN

Dalam pidato kebangsaannya, Anies menyatakan mengenai kekagumannya kepada sosok pendiri Perguruan Diniyyah Puteri, Rahmah El Yunusiyah.

"Bayangkan, tahun 23 (1923), seorang perempuan berusia 23 tahun mendirikan sebuah madrasah ilyah, di saat dunia belum memberikan kesempatan kepada perempuan," ujarnya.

Anies membandingkan perjuangan perempuan di belahan dunia yang baru terjadi akhir-akhir ini. Amerika serikat baru memberikan hak pilih akhir-akhir ini.

"Swiss tidak memberikan hak perempuan sampai tahun '76. Dan beliau di sini sudah mengajarkan kepada kita semua kesetaraan perempuan. Spirit itu sudah menyebar ke seluruh Indonesia," ujarnya disertai sorak tepuk tangan meriah hadirin.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun bercerita, bahwa nama Rahmah adalah nama yang telah diberikan kepada anak kelimanya, yang kini sudah tiada.

"Anak yang kelima itu lahir, tapi Allah takdirkan tak berumur panjang. Kami berikan nama bayi itu Rahmah," ungkap Anies

Dalam pidatonya, Anies mengungkapkan pentingnya kesetaraan dan keadilan dalam pendidikan, khususnya pendidikan bagi perempuan. Anies berharap bahwa Perguruan Diniyyah tidak hanya menjadi perguruan tertua saja, tetapi juga perguruan terlama.

"Tertua dan terlama itu berbeda, bapak ibu. Tertua dan hilang tetap tertua. Tetapi kalau terlama, ia masih eksis sampai sekarang. Diniyyah Putri bukan hanya di peringati 100 tahun yang lalu, tetapi 100 tahun sekarang, Insya Allah 100 tahun ke depan, 200 tahun ke depan, 300 tahun ke depan"

Anies mengungkapkan kedekatan dengan pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri sebagai cucu sosok tokoh perjuangan bangsa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News