Perjalanan Ockto Ryanto Parlaungan Mengejar Cita-Cita Jadi Komikus
Baru Rasakan Dapat Uang setelah Lima Tahun
Namun, ketangguhan Ockto kembali diuji. Penerbit terakhir yang menggandeng dia akhirnya juga gulung tikar karena sejumlah kendala internal. ”Saya saat itu seperti jatuh dari titik atas ke titik paling bawah,” imbuhnya sambil kembali tersenyum.
Untung, jatuh bangunnya Ockto dalam menekuni dunia komik relatif mendapat support dari keluarganya. Sebagai orang perantauan dari Batak, bapaknya sejak awal sudah mempersilakan anaknya menekuni dunia yang masih belum terang tersebut.
”Hanya ibu yang awalnya mempertanyakan, tapi kemudian menyerahkan keputusannya kepada saya. Paling yang masih sering ditanyakan, kapan nikah,” katanya, lalu tertawa.
Kebangkitan kembali Ockto seiring kelahiran majalah Re:On. Majalah tersebut khusus berisi karya-karya komik. Dari situ kemudian lahir karya terbarunya yang berjudul Galauman. Komik itu menceritakan keberadaan superhero lokal yang baru berubah menjadi pahlawan ketika dalam situasi galau.
Majalah yang terbit tiap 5–6 minggu sekali itu sudah memasuki edisi ke-10 pada November 2014. Mereka terbit kali pertama pada Juli 2013. ’’Terus terang, baru sekarang saya merasakan dapat uang dari karya komik saya meski juga belum bisa jadi pegangan sepenuhnya,’’ ungkap Ockto. (*/c10/ari)
Sebagai bagian dari industri kreatif, buku komik termasuk belum mendapat tempat yang layak di tanah air. Meski demikian, sejumlah komikus lokal terus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor