Perjuangan Annisa Didukung Jokowi

Perjuangan Annisa Didukung Jokowi
Presiden Joko Widodo saat menerima kedatangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Anissa Pohan di Istana Merdeka beberapa waktu lalu. Foto: Biro Pers Kepresidenan.

jpnn.com, JAKARTA - Tidak percuma Annisa Pohan mempertanyakan soal vaksinasi berbayar melalui akunnya di twitter. Pertanyaan yang sama juga disampaikan ribuan elemen masyarakat lainnya.

Ibu satu anak ini memanfaatkan akun media sosialnya yang memiliki hampir setengah juta followers untuk menyuarakan kegelisahan diri dan Ibu-ibu rumah tangga lainnya soal pelaksanaan vaksinasi di lapangan dan isu vaksinasi berbayar.

Kalangan Ibu-ibu pantas cemas. Diam-diam Covid-19 belakangan mengganas juga di kalangan anak-anak, dengan tingkat kematian mencapai 40 persen, jauh di atas rata-rata.

Selain itu banyak di antara ibu-ibu ini yang suaminya kehilangan pekerjaan, bahkan tidak sedikit yang juga kehilangan suami yang meninggal akibat Covid-19.

Statistik menunjukkan lebih dari 64 persen korban jiwa berjenis kelamin lelaki. Ketika berhembus isu vaksinasi berbayar dengan biaya Rp 900 ribu untuk dua kali vaksin per orang, banyak ibu rumah tangga yang kontan jadi kalut. Maklum informasinya simpang siur.

Kegelisahan mereka ditangkap dan disuarakan Annisa Pohan. “Kalau alasannya untuk Herd Immunity, silakan menggunakan Kimia Farma tetapi gratis untuk rakyat. Semacam di negara Amerika, program vaksinasinya sangat mudah, kita tinggal datang ke apotek (pharmacy) manapun bahkan milik swasta cukup bawa ID (KTP) gratis, mudah, cepat dan di mana saja ada,” cuit lulusan program Master dari UI belum lama ini.

Sedikit banyak kepedulian Annisa ini yang kemudian menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk membatalkan program vaksinasi berbayar.

Setelah mendengar berbagai pertimbangan, Presiden Jokowi memutuskan untuk membatalkan program Vaksinasi Gotong Royong Mandiri alias vaksinasi berbayar individual.

Tidak percuma Annisa Pohan mempertanyakan soal vaksinasi berbayar melalui akunnya di twitter. Pertanyaan yang sama juga disampaikan ribuan elemen masyarakat lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News