Perjuangan Bidan-Bidan Inspiratif Melawan Kuatnya Tradisi Lokal
Simulasi Bakar Tegaskan Risiko Panggang Api
Rabu, 21 Desember 2011 – 08:38 WIB
Meiriyastuti memperkenalkan pola kemitraan bidan-dukun dengan sharing penghasilan. Dia mengatakan, tarif persalinan yang ditentukannya Rp 300 ribu. Nah, dari nominal tersebut, dukun bayi memperoleh Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu.
Siapa sangka, hal itu sudah membuat para dukun bayi bungah. Sekarang, setiap dimintai tolong untuk persalinan, dukun bayi justru membawa perempuan yang hendak melahirkan atau melapor ke Meiriyastuti. Para dukun sekarang hanya bertugas mencuci pakaian atau memijat kaki ibu saat melahirkan. (*/c11/ca)
Tugas para bidan, terutama di daerah pelosok, tidak semudah yang dibayangkan. Selain medan yang sulit, hambatan lain adalah kuatnya tradisi lokal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor