Perjuangan Bidan-Bidan Inspiratif Melawan Kuatnya Tradisi Lokal

Simulasi Bakar Tegaskan Risiko Panggang Api

Perjuangan Bidan-Bidan Inspiratif Melawan Kuatnya Tradisi Lokal
Bidan Meiriyastuti menghadapi budaya lokal memandikan bayi di sungai Batanghari. (19/12) Foto : Srikandi Award for Jawa Pos
Meiriyastuti memperkenalkan pola kemitraan bidan-dukun dengan sharing penghasilan. Dia mengatakan, tarif persalinan yang ditentukannya Rp 300 ribu. Nah, dari nominal tersebut, dukun bayi memperoleh Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu.

Siapa sangka, hal itu sudah membuat para dukun bayi bungah. Sekarang, setiap dimintai tolong untuk persalinan, dukun bayi justru membawa perempuan yang hendak melahirkan atau melapor ke Meiriyastuti. Para dukun sekarang hanya bertugas mencuci pakaian atau memijat kaki ibu saat melahirkan. (*/c11/ca)

Tugas para bidan, terutama di daerah pelosok, tidak semudah yang dibayangkan. Selain medan yang sulit, hambatan lain adalah kuatnya tradisi lokal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News