Perjuangan Dian Syarief Mengedukasi Masyarakat tentang Penyakit Lupus
Maju ke Menkes dan Adakan Sayembara Teliti Obat
Sabtu, 22 Januari 2011 – 08:46 WIB
Penyakit lupus memang cukup merepotkan. Susah dideteksi, belum ada obatnya, hingga tak jelas penyebabnya. Mantan Manajer Komunikasi Bank Bali Dian Syarief termasuk pasien yang dibuat KO oleh lupus. Dia pun kemudian membuat Syamsi Dhuha Foundation untuk melawan penyakit autoimun itu. -------------------------------------------------------
AGUNG PUTU ISKANDAR, Bandung
------------------------------------------------------
Rumah bergaya minimalis tersebut berdiri di kompleks DDK, Jalan Ir H Juanda, Bandung. Cukup dekat dengan pusat kota. Luasnya sekitar empat kali lapangan voli. Di bagian belakang rumah itu terdapat bangunan tiga lantai dengan kamar-kamar mungil. Terdapat 25 kamar yang dimanfaatkan untuk kos-kosan. "Ini kantor baru. Baru setahun pindah ke sini," kata Dian Syarief.
Kamar-kamar kos tersebut merupakan salah satu unit usaha Syamsi Dhuha. Uang hasil sewa kamar itu digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yayasan yang mulai beroperasi pada Oktober 2003 tersebut. "Kami tidak boleh hanya mengandalkan donatur," katanya.
Penyakit lupus memang cukup merepotkan. Susah dideteksi, belum ada obatnya, hingga tak jelas penyebabnya. Mantan Manajer Komunikasi Bank Bali Dian
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri