Perjuangan Dua Nelayan Melawan Maut, Bertahan Hidup di Laut 2 Hari dengan Berpegangan di Kayu

Perjuangan Dua Nelayan Melawan Maut, Bertahan Hidup di Laut 2 Hari dengan Berpegangan di Kayu
Petugas Polairud dan Basarnas Banyuwangi melihat kondisi Salim yang dirawat di salah satu rumah sakit di wilayah Muncar. Foto: ngopibareng/jpnn

jpnn.com, BANYUWANGI - Salim (50) dan Rofi (38) dua nelayan yang hilang saat mengirim galvalum ke Gilimanuk, Bali berhasil ditemukan setelah terombang-ambing di laut sejak Jumat, 2 Oktober 2020.

Kedua nelayan asal Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi ini ditemukan nelayan lain yang sedang melaut.

Kasat Polairud Kompol Sudarsono menyatakan, kedua korban ditemukan nelayan asal Muncar yang sedang mencari ikan.

Keduanya adalah Sugianto (40) dan Mathadi (43). Keduanya adalah warga Desa Tembokrejo, Kecamata Muncar, Banyuwangi. 

"Saat mereka melempar jaring di sekitar perairan Sembulungan Ujung Pasir, terdengar suara orang minta tolong," jelas Sudarsono.

Dua nelayan asal Muncar ini segera mencari sumber suara tersebut. Sampai akhirnya diketahui kedua korban sedang berpegangan pada dua katir (kayu penyeimbang) perahu.

Keduanya langsung dievakuasi ke atas perahu nelayan asal Muncar. Sekitar pukul 04.00 WIB, Minggu pagi, keduanya tiba di sekitar pelabuhan Muncar.

"Salim langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena sudah terlalu lama di atas air. Sedangkan Rofi dalam keadaan sehat," jelasnya.

Dua nelayan terombang-ambing di laut hampir selama dua hari karena perahu tenggelam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News