Perjuangan Maemunah Berubah Kelamin Menjadi Laki-Laki

Pakai Rok, tapi Senang Main Sepak Bola

Perjuangan Maemunah Berubah Kelamin Menjadi Laki-Laki
LELAKI- Maemunah (15), remaja warga Tambaksari Kidul RT 1/2, Kembaran Banyumas harus menahan keinginannya melanjutkan sekolah di Pondok Pesantren. Sebab, saat keinginannya itu akan diwujudkan, dirinya terganjal dengan status administrasi kelaminnya. Foto: Radar Banyumas/JPNN

Secara kasat mata, sosok Mae memang tidak ubahnya seorang remaja pria. Dadanya rata, tidak seperti umumnya remaja putri seusianya yang menunjukkan pertumbuhan payudara. Suaranya pun berat, tidak berbeda dengan suara remaja pria puber. Dia juga tidak memperlihatkan tingkah laku genit alias kemayu. Gerak-geriknya gesit dan tegas.

"Lho, saya memang laki-laki. Saya juga tertarik pada perempuan," ujar Mae, polos.

Ya, kondisi Maemunah alias Mae Purnomo bagai menambah panjang kasus "ganjil" yang belakangan bermunculan ke permukaan. Salah satu yang hingga kini masih menjadi kontroversi adalah kasus Alterina Hofan yang diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena didakwa memalsukan jenis kelamin dari perempuan menjadi laki-laki. Menariknya lagi, Alter kemudian menyunting Jane Deviyanti Hadipoespito, seorang perempuan. Kasus Alter kini menjadi perhatian serius banyak kalangan, termasuk Komnas HAM.

Menurut keluarganya, Maemunah sudah mulai menunjukkan perubahan-perubahan ke arah laki-laki sejak kelas I sekolah dasar. Namun, hal itu kurang disadari orang tua maupun Maemunah sendiri.  Maka, sehari-hari, kala itu Mae tetap berdandan layaknya seorang gadis. Dia tetap mengenakan rok, tapi bermain sepak bola.

PERJUANGAN Maemunah mengubah jati dirinya menjadi laki-laki masih berliku. Faktor ekonomi dan ketiadaan akses menjadi kendala utama susahnya remaja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News