Perkosa Korban Dua Menit Sebelum Masukkan Gagang Cangkul

Atas tindakannya itu, terdakwa melanggar pasal 340 subsider pasal 338 subsider 351 ayat 3 dan pasal 258 KUHP dengan hukuman maksimal mati, seumur hidup dan paling ringan 20 tahun.
“Tiga terdakwa berkomplot untuk memerkosa dan menganiaya Eno secara sadis. Maka di sini kami kenakan pasal pembunuhan berencana, di situlah yang memberatkan,” jelasnya.
Sementara itu, kuasa hukum terdakwa, Sunardi dan timnya merasa keberatan atas dakwaan JPU.
Dengan itu, tim kuasa hukum akan mengajukan eksepsi atas dakwaan pembunuhan berencana. Karena menurutnya, peristiwa itu bukan direncanakan, tapi tiba-tiba sesaat di lokasi kejadian.
“Ini kan baru bacaan dakwaan saja, nanti kedepan baru kami lakukan penolakan dalil-dalil yang tidak sesuai dengan fakta,” jelasnya.
Sidang kasus Eno akan dilanjutkan pekan depan, pada 12 Oktober mendatang. Agenda yang akan disidangkan pembacaan eksepsi dari kuasa hukum terdakwa. (bun/dil/jpnn)
TANGERANG - Pengadilan Negeri Tangerang menggelar sidang perkara pembunuhan sadis terhadap Eno Parihah, Rabu (5/10). Duduk di kursi terdakwa dua
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ultimatum Kombes Budi Sartono: Tindak Tegas Pelaku Begal di Bandung!
- 3 Bulan Bekerja, Tim Polres Banyuasin Akhirnya Tangkap Pencuri Motor di Rantau Bayur
- Polisi Tangkap Begal Sadis di Bandung, Kepala Korban Disabet Sajam
- Papa Menonton Video Dewasa, Menunjukkan kepada Anak Gadisnya, Berikutnya Sangat Miris
- Inilah Pemicu Tawuran Warga di Manggarai Jaksel
- Pelaku Penembakan di Samarinda Beraksi di Atas Motor, Orang-Orang Panik