Perkuat Devisa dengan Ekspor Buah
“Yang sudah berjalan kami tingkatkan produksinya, yang belum berjalan harus didorong. Untuk ekspor kami harus memilih produk yang mudah, cukup jumlah barang, kualitas yang bagus, dan bersifat jangka panjang,” kata Hamzah.
Menurut Hamzah, selain ekspor batu bara dan migas, buah bisa menjadi pilihan. Buah yang produksinya sudah sangat bagus antara lain nanas, buah naga, durian, dan pisang.
Produksi yang banyak berpotensi untuk ekspor. Sebab, sudah banyak permintaan terutama dari Timur Tengah, Malaysia, negara-negara di Eropa, dan lainnya.
“Langkahnya bagaimana membuat produk yang sudah ada ini ditingkatkan produksinya,” kata Hamzah.
GPEI sudah memiliki cara membuat buah di Kaltim tahan saat diekspor dengan tidak mengubah rasa, aroma, dan warna dari buah itu.
Untuk ekspor dibutuhkan komoditas jangka panjang, buyer dari luar negeri meminta minimal satu kontainer untuk sekali pengiriman.
“Karena itu, kami menyediakan satu kawasan di daerah pendingin, Sangasanga agar satu kapal dengan muatan satu kontainer bisa langsung berangkat,” terang Hamzah. (ctr/ndu/k15)
Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) terus menggali potensi ekspor baru di Kalimantan Timur.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Dorong Ekspor UMKM Lewat Kolaborasi dengan Pemda
- Bea Cukai Optimalkan Pelayanan & Pengawasan KITE di Banten Lewat Aplikasi SIAP KABAN
- Lewat Sinergi dan Asistensi, Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Berbagai Daerah
- Kolaborasi Kemendag dan BEDO dalam Program Ekspor NEXT
- Dorong Produk Lokal Go Internasional, Bea Cukai Lakukan Asistensi pada UMKM
- Bea Cukai Terus Dorong UMKM Lokal Memperluas Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini