Perkuat Ekonomi Umat, Ma'ruf Amin Silaturahmi dengan Para Kiai

Perkuat Ekonomi Umat, Ma'ruf Amin Silaturahmi dengan Para Kiai
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin. Foto : Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, BANJAR - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor urut 1, Joko Widodo - K.H Ma’ruf Amin menghadiri istighotsah dan pembukaan musyawarah nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2).

Munas-Konbes NU bakal diikuti perwakilan Pengurus Wilayah NU (PWNU) dari 34 provinsi, lembaga dan badan otonom NU di tingkat pusat, serta para kiai dari berbagai pesantren.

Setelah menghadiri pertemuan dengan Kiai-Kiai dan sesepuh Cirebon dan Kuningan, Jawa Barat dan sebelum menghadiri istighosah, Kiai Ma'ruf menerima kunjungan para kiai sepuh, pengurus Syuriah PBNU, di rumah singgahnya di Hergasari, Petaruman, Kota Banjar, Jawa Barat.

Dewan Pembina Master C 19, Portal KMA K. H Syauqi Ma'ruf Amin (Gus Oqi) mengungkapkan, setelah pembukaan Munas dan Konbes NU, Kiai Ma’ruf dijadwalkan menghadiri Silaturahmi dengan Alim Ulama dan Kiai Kampung di Ponpes Miftahul Huda, Citangkolo, Banjar.

“Agenda Abah dalam setiap kunjungannya ke berbagai daerah, selalu menyempatkan untuk silaturahmi dengan para kiai pengasuh pesantren maupun kiai-kiai kampung. Selain silaturahmi, biasanya kyai setempat mengajak beristighosah bersama warga, atau meminta ijazah kitab tertentu,” papar Gus Oqi.

Pengijazahan sebuah kitab, amalan wirid dan doa di kalangan pesantren di Nusantara merupakan tradisi penting, yang menjadi penanda legacy atau izin bagi penerima ijazah untuk membaca kitab atau amalan dan wirid tertentu.

Sebab tak semua kitab atau wiridan bisa dibaca umum, tanpa ijazah dan sanad (genealogi intelektual) yang jelas.

“Kemarin di pesantren Babakan, Abah mengijazahkan kitab Shahih Bukhori. Sanad kitab Sahih Bukhori yang diijazahkan KMA, riwayatnya diperoleh dari Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari, melalui Kyai Idris Jamali Cirebon dan secara runut riwayatnya menyambung hingga Syekh Abi Abdillah, bin Ismail Al-Bukhori, pengarang kitab Shahih Bukhori yang berjuluk Amiirul Mu'minin di Hadits Al Basyir,” papar.

Agenda Abah dalam setiap kunjungannya ke berbagai daerah, selalu menyempatkan untuk silaturahmi dengan para kiai pengasuh pesantren maupun kiai-kiai kampung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News