Perkuat Ekosistem Ekspor Berkelanjutan, LPEI Gandeng IPB

Perkuat Ekosistem Ekspor Berkelanjutan, LPEI Gandeng IPB
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Foto dok LPEI

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan pengukuran developmental impact.

Pengukuran ini sebagai indikator kontribusi LPEI terhadap pengembangan ekspor nasional dari penggunaan Penyertaan Modal Negara (PMN), yang diterima oleh lembaga yang telah tersalurkan dengan baik.

“Dukungan PMN ini tentunya membuat LPEI memiliki tingkat permodalan yang lebih baik untuk mengatasi dinamika ekonomi dalam menjalankan mandat ke depan,” ujar Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso.

Sepanjang enam bulan pertama 2022 secara year on year, total outstanding penjaminan (komersial dan PEN) LPEI mencapai Rp 12,4 triliun atau naik 24,5%, plafon asuransi sebesar Rp 17,5 triliun atau meningkat 82,3%, dan volume trade finance mencapai Rp 8,4 triliun, melonjak sebesar 125,8%.

Adapun rasio pembiayaan UMKM terhadap total pembiayaan per Juni 2022 yakni sebesar 16,9%.

Ke depannya, fokus lembaga adalah meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada sektor UMKM dengan cara berkolaborasi dengan ekosistem ekspor.

Riyani menuturkan LPEI berkomitmen mendorong pelaku UMKM ekspor guna mewujudkan beyond finance, developmental impact, dan sustainability.

Oleh karena itu bukan hanya dari sisi pembiayaan, selama 2022 (per Juni) LPEI juga melakukan kegiatan dan pendampingan CPNE (Coaching Program for New Exporters) kepada 284 UMKM berorientasi ekspor di lima kota yaitu Semarang, Aceh, Jakarta dan Bandung.

LPEI berkomitmen mendorong pelaku UMKM ekspor guna mewujudkan beyond finance, developmental impact, dan sustainability.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News