Perkuat Emerging Skill untuk Hadapi Era Disrupsi

Perkuat Emerging Skill untuk Hadapi Era Disrupsi
AAGN Ari Dwipayana. Foto: Dok Pri

Bonus demografi ini adalah berkah  dan modal pembangunan yang penting. Di sisi lain, akan menjadi bencana jika Indonesia gagal memperkuat SDM dan juga gagal menyediakan lapangan pekerjaan.

“Di hulu, kita menghadapi persoalan struktural  di mana belum adanya link and match atau belum tersambungnya antara output sistem pendidikan  dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri,” ujarnya. 

Tanpa pembenahan yang serius dalam pendidikan, akan menyisakan masalah pada kualitas tenaga kerja di Indonesia.

Pihaknya mengapresiasi capaian pemerintah Jokowi-JK yang dalam lima tahun terakhir mampu menurunkan angka pengangguran terbuka dari 5,81 persen pada Februari 2015 menjadi 5,01 persen pada Februari 2019.

“Walaupun demikian tantangan ke depan tidak ringan. Sebab, kita memasuki era disrupsi teknologi yang membuat beberapa pekerjaan lama akan bisa hilang dan emerging job akan bermunculan,” ujarnya.

 Jenis pekerjaan bisa berubah setiap saat. Banyak jenis pekerjaan lama yang hilang. Namun, makin banyak jenis pekerjaan baru yang bermunculan. Ada profesi yang hilang, tetapi juga ada profesi baru yang bermunculan.

“Kita harus menyiapkan diri menghadapi era disrupsi dengan memperkuat emerging skill  tenaga kerja kita yang dibutuhkan untuk mengisi emerging job sebagai dampak Revolusi Industri 4.0,” ungkap Ari. (jos/jpnn)


Seminar Pra-Munas KAGAMA yang kedua akan digelar pada di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (7/9).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News