Perkuat Ketahanan Disabilitas dan Kelompok Rentan, Kemensos Luncurkan Proyek I AM SAFE

Perkuat Ketahanan Disabilitas dan Kelompok Rentan, Kemensos Luncurkan Proyek I AM SAFE
Kepala Biro Perencanaan Kemensos RI Adhy Karyono saat mengikuti peluncuran proyek I AM SAFE secara daring di Jakarta, Rabu (21/10).

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyambut positif peluncuran proyek I AM SAFE: Inclusive Access to Multi-sectoral Services and Assistance for Everyone.

Proyek ini merupakan hasil kerja sama dengan Human & Inclusion (HI) untuk meningkatkan perluasan sistem perlindungan sosial dan rehabilitas sosial bagi penyandang disabilitas dan kelompok rentan.

Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan proyek ini penting karena ada kompleksitas pada penyelenggaraan pelayanan publik, sementara pemerintah memiliki keterbatasan. Pada konteks ini, peran aktor-aktor non pemerintah seperti HI akan sangat signifikan dan diperlukan.

“Oleh karena itu, kami menyambut baik peluncuran program I AM SAFE sebagai bagian dari program prioritas dari nota kesepahaman Kemsos RI-HI untuk periode 2018-2021,” kata Mensos Juliari di Jakarta (21/10).

Kepala Biro Perencanaan Kemensos RI Adhy Karyono menyatakan, dukungan ini sejalan dengan arah Mensos Juliari sejak Maret 2020 di fase awal pendemi tentang perlunya mendorong mitra pembangunan asing baik bilateral, multilateral dan non pemerintah mendukung Indonesia untuk penanganan Covid-19.

Menurut dia, situasi pandemi menuntut modifikasi sistem kebijakan perencanaan, dan penganggaran program secara cepat dan inovatif. Pemerintah cepat merespons dengan membentuk Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Respons cepat pemerintah membentuk Satgas Covid-19 dan PEN menunjukkan pemerintah serius. Namun tetap hati-hati memobilisasi semua sumber daya untuk perlindungan dan mempercepat pemulihan ekonomi," kata Adhy, dalam peluncuran Proyek I AM SAFE: Inclusive Access to Multi-sectoral Services and Assistance for Everyone, di Jakarta hari ini.

Pemerintah menganggarkan Rp 695,2 triliun (USD47,9 miliar) dari APBN, Rp 78,2 triliun (USD 5,3 miliar) dari APBD, serta Rp 31,8 triliun (USD 2,19 miliar) Dana Desa sebagai Covid-19 Response Fund pada tahun ini dari pusat dan daerah.

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan perluasan sistem perlindungan sosial dan rehabilitas bagi disabilitas dan kelompok rentan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News