Konsolidasikan Pengadaan Laptop, LKPP Menghemat Uang Negara Rp 1,8 Triliun

Konsolidasikan Pengadaan Laptop, LKPP Menghemat Uang Negara Rp 1,8 Triliun
Kepala LKPP Abdullah Azwar Anas (lima kanan) saat penandatanganan kontrak konsolidasi pengadaan laptop dalam negeri. Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mengonsolidasikan pengadaan laptop dalam negeri tahun anggaran 2022 di berbagai kementerian/lembaga dan juga pemerintah daerah.

Program senilai Rp 6,33 triliun itu menghasilkan efisiensi hingga Rp 1,8 triliun.

“Hari ini pemerintah di bawah arahan Presiden Joko Widodo mencetak milestone baru, yaitu konsolidasi pengadaan laptop dalam negeri, yang sebelumnya berjalan terpisah-pisah," kata Kepala LKPP Abdullah Azwar Anas seusai penandatanganan kontrak konsolidasi pengadaan laptop dalam negeri pada Kamis (28/7).

"Ini bukti komitmen pemerintah memperkuat industri laptop dalam negeri dan sekaligus meningkatkan efisiensi belanja negara,” imbuhnya.

Anas menjelaskan pemerintah mengonsolidasikan belanja TIK dengan nilai belanja total Rp 6,33 triliun, terdiri atas TIK pendidikan Rp 3,42 T dan TIK administrasi perkantoran Rp 2,92 T.

Berkat konsolidasi tersebut, pemerintah menghemat Rp 1,8 triliun, terdiri atas efisiensi Rp 951,3 miliar untuk laptop TIK pendidikan dan efisiensi Rp 867,2 miliar untuk laptop administrasi perkantoran.

“Kami proses ini beberapa waktu terakhir, dan alhamdulillah hari ini tuntas. Pemerintah sebagai the biggest buyer perlu mengonsolidasikan belanja agar makin efisien. Tentu saja karena efisiensi, penggunaan uang negara bisa optimal, bisa digunakan untuk keperluan pembangunan lainnya yang makin mempercepat upaya pemulihan ekonomi,” kata Anas.

Dia mengatakan, produsen laptop yang dilibatkan dalam konsolidasi laptop nasional telah memenuhi unsur tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 25%. Dengan konsolidasi ini juga bisa menstandarkan kebutuhan laptop dan mengurangi kecenderungan overspesifikasi.

Ini bisa menjadi bukti komitmen pemerintah memperkuat industri laptop dalam negeri dan meningkatkan efisiensi belanja negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News