Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
"Pada saat mengajukan nomor izin edar ke kami, baik labelnya kemudian kandungannya tidak ada kandungan merkurinya," katanya.
"Tapi setelah keluar nomor izin edarnya dia pasarkan, dia tambahin itu [merkuri]," ujar Taruna Ikrar yang dilantik sebagai kepala BPOM RI pada Agustus lalu.
Bulan Januari lalu, BPOM mengundang 35 influencer kecantikan ke sebuah acara.
BPOM berharap mereka bisa membantu membangun kesadaran tentang produk kecantikan berbahaya.
Tidak hanya di Indonesia
Meskipun dilarang di Indonesia, berbagai merek produk kecantikan berbahaya tetap dapat dibeli oleh konsumen Australia melalui platform e-commerce yang semakin menjamur.
Michelle Wong, influencer kecantikan yang bermukim di Sydney, mengajak pembeli untuk berhati-hati ketika berbelanja produk kecantikan online.
"Menurut saya banyak yang tidak menyadari keamanan penggunaan produk dari Temu atau Etsy tidak diatur dengan ketat," kata Dr Michelle.
Dia mengatakan konsumen harus menghindari produk murah dan membeli dari toko-toko ternama yang terdaftar di Australia.
Selama dua tahun lamanya, Nur Lenny Astia memakai krim pencerah kulit yang meninggalkan bekas luka permanen di wajahnya
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Ini Makanan Mengandung Boraks Temuan BPOM Rejang Lebong
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya