Permintaan Ekspor CPO Tetap Tinggi

Permintaan Ekspor CPO Tetap Tinggi
Permintaan Ekspor CPO Tetap Tinggi
JAKARTA - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan  permintaan komoditas ekspor Indonesia terutama minyak sawit mentah (CPO) dari negara tujuan tradisional tetap kuat karena kebutuhannya tetap tinggi."Ekspor volume kita tetap karena permintaan tetap relatif kuat. Orang tetap perlu konsumsi minyak goreng terutama dari negara seperti China dan India,"kata Mari Elka Pangestu di sela penjualan langsung minyak goreng kemasan murah merek MINYAKITA di Jakarta, Senin (5/1)

Menurut Mari, meski kinerja ekspor dipastikan mengalami sedikit penurunan karena penurunan pertumbuhan ekonomi namun ada harapan permintaan akan naik akibat turunnya harga komoditas."Harga turun sebenarnya konsumsi juga bisa naik,"ujarnya. Harga CPO yang sempat menembus harga 1.200 dolar AS per ton pertengahan 2008 lalu anjlok hingga berkisar 350 dolar AS per ton pada kuartal IV 2008.

Meski begitu, Mari mengaku belum bisa memprediksi penurunan pertumbuhan ekspor yang terjadi tahun 2009 ini. Untuk mengantisipasi melemahnya pasar ekspor, lanjut Mendag, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang meningkatkan konsumsi dalam negeri terhadap CPO melalui kewajiban mencampur Bahan Bakar Nabati (BBN) dalam negeri dengan CPO.

Selain itu, pemerintah juga akan mencari pasar ekspor yang baru untuk menahan penurunan pertumbuhan ekspor akibat melemahnya perekonomian dunia setelah krisis finansial global meluas. "Pasar tradisional kita itu kan China, India, dan Eropa. Menurut pengusaha, Rusia dan negara-negara Timur tengah merupakan pasar yang potensial. Jadi, tahun ini kita akan lakukan misi dagang yang intensif untuk dua wilayah/negara itu terutama untuk CPO dan beberapa produk lain." (aj/JPNN)

JAKARTA - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan  permintaan komoditas ekspor Indonesia terutama minyak sawit mentah (CPO) dari negara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News