Permintaan Keluarga Anggota Densus 88 yang Ditembak Mati Rekannya

Permintaan Keluarga Anggota Densus 88 yang Ditembak Mati Rekannya
Keluarga Bripda IDF saat menyampaikan konferensi pers di Markas Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). (ANTARA/M. Fikri Setiawan)

jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Anggota Densus 88, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage atau IDF (20) tewas ditembak rekannya.

Keluarga Bripda Ignatius meminta polisi menunjukkan para tersangka penembakan putranya ke hadapan publik.

"Pihak keluarga dan kuasa hukum meminta agar para tersangka ditunjukkan segera ke publik," kata kuasa hukum keluarga Bripda IDF, Jajang keterangannya di Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Jajang juga menyampaikan kekecewaan keluarga Bripda IDF atas pernyataan polisi yang menyebutkan bahwa penyebab kematian Bripda IDF karena faktor kelalaian.

"Saya sudah komunikasi dengan keluarga, bahwa beliau menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan dari dirreskrimum Polda Jabar yang mengatakan (penyebab kematian Bripda IDF) karena unsur-unsur kelalaian," tambah Jajang.

Keluarga Bripda IDF bersikukuh menduga peristiwa penembakan yang terjadi pada Minggu (23/7) di Rusun Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merupakan unsur kesengajaan dan terencana.

Jajang menyebutkan bahwa pihak keluarga Bripda IDF mencatat lima poin unsur kesengajaan dan perencanaan dalam peristiwa yang menewaskan putranya itu.

Pertama, keluarga Bripda IDF menilai ada kondisi tidak kondusif sejak awal tahun di lingkungan korban, dengan adanya intimidasi dari senior melalui bukti percakapan IDF kepada teman wanitanya.

Anggota Densus 88, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage atau IDF (20) tewas ditembak rekannya di Rusun Polri, Cikeas, Bogor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News