Pernyataan Petinggi Polda Bali Bikin Petugas Lapas Kalang Kabut

Pernyataan Petinggi Polda Bali Bikin Petugas Lapas Kalang Kabut
Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

”Informasi tersebut bisa salah, bisa benar. Makanya kami lakukan pengecekan. Nyatanya kami tidak temukan barang mencurigakan apapun, termasuk narkoba dan handphone,” bebernya.

Untuk memastikan hal tersebut, masih kata Krismono, pihak kepolisian terutama Polda Bali seharusnya segera menindaklanjuti dengan penyelidikan. Namun, hingga saat ini, belum ada komunikasi apapun dengan pihak korps seragam cokelat tersebut. 

”Ini seolah-olah menvonis kami, bahkan sampai sekarang belum ada yang menghubungi (Lapas Lowokwaru) dari Polda Bali,” keluhnya.

Terlepas dari hal itu, apabila benar nanti jika dalam penyelidikan ditemukan bukti kuat asal barang haram tersebut dari napi maupun oknum petugas Lapas Lowokwaru, mantan Kalapas Cipinang, Jakarta Timur ini membuka pintu lebar-lebar bagi pihak kepolisian. ”Silakan diproses dan disanksi seberat-beratnya apabila benar terbukti,” ujarnya.

Pria asal Sleman ini menambahkan, pihaknya cukup ragu bahwa kedua napi asal Bali menjadi dalang dari pengiriman narkoba melalui jasa JNE. Lantaran, selama berada di lapas, kedua napi yang divonis 9 tahun 2 bulan untuk I Gde Semana, dan 10 tahun 3 bulan untuk I Ketut Darmadi menunjukkan perkembangan yang positif. 

”Mereka rajin beribadah, setiap hari selalu ke pura yang ada di dalam lapas dan merawat kebersihan tempat ibadah tersebut,” tukasnya.

Sebelumnya, Diresnarkoba Polda Bali Kombes Pol Franky Haryanto Parapat mengatakan, penemuan 500 butir ekstasi itu berawal dari laporan warga. Saksi berinisial ARN mengaku menerima paket kiriman di rumahnya, Jalan Gatot Subroto, Gang Noja Indah, Kesiman, Denpasar, Minggu (3/7) lalu.

Kondisi bungkus plastik yang terbuka dan disisipi lem itu memancing kecurigaan polisi. Setelah dibuka, ternyata berisi 5 bungkus plastik berisi masing-masing 100 butir ekstasi jenis permen boneka penguin.

MALANG - Dir Resnarkoba Polda Bali Kombes Pol Franky Haryanto Parapat yang menduga temuan 500 butir ekstasi di Bali berasal dari kiriman narapidana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News