Persaingan Makin Ketat

Parno Cemerlang di Tanah Kelahiran

Persaingan Makin Ketat
TANJAKAN : Para pembalap sepeda peserta kompetisi Speedy Tour d' Indonesia melintasi jalan menanjak di Karang Reja, Purbalingga pada etape 3 rute Cirebon - Purwokerto, Selasa (25/11). Foto : Angger Bondan/JAWA POS
PURWOKERTO – Tabriz Petrochemical Cycling Team Iran membuktikan diri sebagai tim tangguh dalam kategori tanjakan. Buktinya, jaket kuning sebagai apresiasi pembalap terbaik langsung berpindah tangan kepada pembalap dari negara di kawasan Timur Tengah itu pada etape III dari Cirebon–Bandung dalam Tour d’ Indonesia (TdI) 2008 kemarin (25/11).

Mereka juga langsung menduduki klasemen sementara tim dengan koleksi waktu 14 jam 15 menit dan 23 detik. Istimewanya, tim domestik Custom Cycling Club (CCC) Solo mengikuti di belakang dengan gap waktu 3 menit 51 detik. Urutan ketiga juga diduduki tim Merah Putih lainnya, Jakarta Cycling Club (JCC), yang mengakumulasi waktu 7 menit dan 6 detik lebih banyak daripada pimpinan klasemen.

Tabriz benar-benar sukses. Sebab, tak hanya satu pembalap yang melejit ke papan atas klasemen umum. Yang pertama tentu Hossain Jahanbanian yang merebut jaket kuning dari pembalap Australia yang membela Tineli Collosi Brad Hill. Jaket itu berada di tangannya setelah mengakumulasi waktu paling sedikit sejak etape pertama hingga kemarin 9 jam 57 menit dan 6 detik.

Hossain memimpin perolehan waktu jauh lebih sedikit dibandingkan lawan-lawannya. Pembalap Indonesia yang memakai kostum Custom Cycling Club (CCC) Solo, Parno, menjadi pesaing terdekatnya. Pria asal Purbalingga, Jawa Tengah, itu tertinggal 28 detik.

PURWOKERTO – Tabriz Petrochemical Cycling Team Iran membuktikan diri sebagai tim tangguh dalam kategori tanjakan. Buktinya, jaket kuning sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News