Perselingkuhan Berujung Saling Tukar Istri di Madura

Ingin Pertahankan Perkawinan, tapi Lamar Istri Rival

Perselingkuhan Berujung Saling Tukar Istri di Madura
Perselingkuhan Berujung Saling Tukar Istri di Madura
 

"Saya mau marah, dampaknya juga jelek ke anak-anak. Jadi, ya saya berusaha ikhlas. Itu jalan yang terbaik," kata Khairul di rumahnya, Dusun Toronan Daya, Desa Toronan, Kecamatan Kota, Pamekasan, Sabtu (23/10).

 

Keikhlasan itu pun harus diterapkan secara total. Termasuk ketika menghadapi Abdul Wahed, si bungsu, yang kerap merengek-rengek ingin bertemu dengan ibunya. Wahed memang belum tahu ke mana gerangan ibunya. Jiwa kecilnya masih tak sanggup menerima pemahaman bahwa ibunya telah berkhianat cinta, lari dengan pria lain. "Kasihan," ujar Khairul yang berprofesi sebagai ustad di salah satu lembaga pendidikan swasta.

 

Lain Khairul, lain pula Ramyah, ibunya. Perempuan 60 tahun itu masih tak terima putra sulungnya dikhianati. Ibu sembilan anak itu beranggapan, menantunya melakukan perbuatan hina. Yakni, kabur dengan laki-laki lain.

 

Sembari memangku Masduki, Ramyah mengatakan bahwa dirinya dan Abdul Wahed, suaminya, pernah tak setuju Khairul menjalin kasih dengan Kamariyah. "Sebab, keluarga Kamariyah kaya. Orang terpandang di desanya," katanya.

Ada ungkapan lawas yang menyebutkan, mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Yang terjadi di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ini lain. Tak terima istrinya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News