Keluarga Soeharto Bicara soal Gelar Kepahlawanan

Yang Ingin Pak Harto Jatuh Tetap Tak Bisa Gantikan

Keluarga Soeharto Bicara soal Gelar Kepahlawanan
Foto : Ridho Taqobalallah/Radar Solo/JPNN
Masyarakat Indonesia boleh berpolemik soal layak tidaknya mantan Presiden Soeharto menyandang gelar pahlawan nasional. Tapi, bagi keluarganya, kelayakan itu sudah jelas. Pak Harto yang meninggal pada 27 Januari 2008 tersebut adalah pahlawan.

========================
RIDHO TAQOBALALLAH, Solo
========================

PROBOSUTEDJO memang tak bisa melawan usia. Dia sudah 80 tahun. Betapa pun segarnya kulit Probosutedjo dalam umur itu, hukum alam tetap berjalan. Rambutnya sudah seperti kapas. Pendengarannya pun tak lagi tajam seperti masa mudanya. "Kalau mau tanya, suaranya agak keras ya. Pendengaran saya sudah jauh berkurang," ungkap adik tiri almarhum Jenderal Besar TNI Soeharto tersebut.

Dia lantas duduk di kursi ruang utama Dalem Kalitan, rumah keluarga Pak Harto di Solo yang dulu kerap dijadikan salah satu tempat tetirah kalau berkunjung ke Jawa Tengah. Sama seperti Probosutedjo, adik Pak Harto lain bapak, Dalem Kalitan menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dalam sejarah hidup penguasa Orde Baru tersebut.

Rumah dengan arsitektur Jawa itu dibangun pada 1789. Ia lantas menjadi milik kerabat Paku Buwono X, Gusti Ratu Alit. Dari situlah nama Dalem Kalitan berasal. Rumah tersebut dihibahkan kepada Siti Hartinah (Tien Soeharto). Namun, pasangan Pak Harto-Ibu Tien memilih membeli rumah itu secara mencicil pada 1967. Saat Orde Baru di puncak kejayaan, Dalem Kalitan juga ikut moncer. Tak terbilang tamu-tamu yang datang untuk menemui keluarga Cendana.

Masyarakat Indonesia boleh berpolemik soal layak tidaknya mantan Presiden Soeharto menyandang gelar pahlawan nasional. Tapi, bagi keluarganya, kelayakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News