Persiapan Ramadan, Mentan SYL Sidak Pasar di Kota Makassar, Ini Hasilnya

jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memantau ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok komoditas pertanian di Pasar Terong dan Pasar Pabaeng-baeng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (2/3).
Mentan SYL menyampaikan kunjungan ke pasar yang dilakukannya kali ini merupakan instruksi Presiden Joko Widodo kepada para menterinya untuk mengamankan distribusi kebutuhan bahan pangan pokok menjelang Ramadan dan Idulfitri 1443 H.
"Bapak Presiden menginstruksikan kepada semua menterinya melakukan upaya-upaya agar distorsi-distorsi akibat kelangkaan-kelangkaan yang bisa terjadi itu diminimalisasi dan diupayakan tidak terjadi," ungkap Mentan SYL.
Dari hasil kunjungannya ke dua pasar tersebut, Mentan SYL terlihat cukup puas karena harga yang ditawarkan pedagang masih relatif terjangkau masyarakat.
Selain itu, ketersediaan komoditas pertanian dapat memenuhi kebutuhan pasar dan masyarakat, meski terdapat sedikit fluktuasi harga.
"Tentu saja Ramadan biasanya dinamika harga ada, tetapi ketersediaan yang paling penting. Saya sudah cek di Pasar Terong sebagai pasar yang paling besar di Sulawesi Selatan, dan kenyataannya semua komoditi ketersediaannya cukup," kata mantan Gubernur Sulsel dua periode itu.
Demikian juga dengan ketersediaan bahan pangan minyak goreng.
"Minyak goreng curah di sini (Makassar) alokasinya cukup besar, sepertinya hanya tidak terlalu lancar sampai di pasar," ungkapnya.
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) melaksanakan sidak pasar di Kota Makassar untuk memantau ketersediaan dan harga bahan kebutuhan pokok menjelang Ramadan
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar