Persik Harus Terdegradasi

Persik Harus Terdegradasi
KALAH - Hariyanto dari Persik (ungu) saat coba membayang-bayangi pemain Bontang FC Ali Khadafi, dalam pertandingan yang akhirnya dimenangkan tuan rumah Bontang FC 3-0. Foto: Irfan Aditama/Kaltim Post.
Di sisi lain, hasil kemarin malah membuat Bontang FC beranjak dari zona playoff. Selanjutnya, cukup dengan hasil seri ketika melawan Persebaya, Minggu (30/5), sudah bakal memastikan mereka bertahan di ISL. "Kami bersyukur mampu memenangi laga. Memang, babak pertama agak sulit menembus pertahanan pemain Persik yang masih bugar. Tapi, terjawab pada babak kedua, kami mampu mencetak gol," ungkap pelatih Fachri.

Sementara itu, Persebaya masih harus berjuang keras hingga laga terakhir, untuk memastikan posisinya. Posisi Green Force - julukan Persebaya - menjadi makin kritis, menyusul kekalahan dari Persisam 1-3 (0-1) di Stadion Segiri, Samarinda, Rabu (26/5) kemarin juga. Elang Borneo - julukan Persisam - bahkan sudah membobol gawang Syaifudin pada menit ketiga, melalui tendangan Ronald Fagundez. Pipat Thonkaya lantas memperbesar keunggulan Persisam dengan golnya di menit ke-55. Danilo Fernando turut membenamkam mantan timnya itu melalui gol di menit ke-59, sebelum Persebaya memperkecil ketinggalan melalui Andik Vermansyah (64).

Hasil tersebut jelas cukup mengecewakan bagi Rudy William Keltjes, pelatih Persebaya. "Kalah, ya, kalah. Resikonya degradasi bagi Persebaya. (Tapi) banyak kejadian-kejadian aneh yang seharusnya tidak boleh dimunculkan dalam pertandingan. Unsur kesengajaan yang berulang kali membuat sepakbola kita tidak bagus," komentarnya.

"Ini wajar saja terjadi. Di Indonesia, yang seharusnya menang jadi tidak menang, karena bermain bola itu susah ditebak," lanjut Rudy pula.

SAMARINDA - Berbeda dengan tim kota tetangganya, Arema, yang baru saja dipastikan meraih sukses, musim ini merupakan musim yang kelabu bagi Persik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News