Pertalite; Cara Pertamina Lari dari Tanggung Jawab?
jpnn.com - JAKARTA - Upaya PT Pertamina untuk meniadakan premium secara bertahap dan menggantinya dengan pertalite mendapat sorotan dari para pengamat. Salah satunya dari Direktur Eksekutif Energy Watch, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand menilai hadirnya pertalite untuk membebaskan Pertamina dari penugasan pemerintah. Selama ini untuk menentukan harga premium, Pertamina membutuhkan lampu hijau dari pemerintah.
Namun, untuk pertalite, Pertamina terbebas dari hal tersebut. "Pertalite ini tidak lebih dari akal-akalan Pertamina saja untuk lepas dari bisnis premium RON 88 yang masih menjadi kewajiban Pertamina atau sering disebut BBM penugasan. Karena untuk premium RON 88, Pertamina tidak bisa menentukan harga sendiri tetap diatur pemerintah," ungkap Ferdinand kepada JPNN.com, Minggu (19/4).
Selain itu, menurut Ferdinand, tata kelola niaga dan pengadaan premium RON 88 sangat boros, hingga menyebabkan harga yang dinikmati masyarakat tidak wajar, sementara keuntungan Pertamina di bisnis ini dibatasi oleh pemerintah.
Nah, dengan adanya produk baru pertalite ini, Pertamina akan bebas mengatur harga karena diserahkan ke mekanisme pasar murni. "Pemerintah akan meraup untung dari bisnis ini. Ini cara culas Pertamina untuk menghindari tanggungjawab terhadap rakyat," sebutnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Upaya PT Pertamina untuk meniadakan premium secara bertahap dan menggantinya dengan pertalite mendapat sorotan dari para pengamat. Salah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Peringati Hari Buruh, Menaker Ida Luncurkan Kepmen Dukung Hubungan Industrial yang Harmonis
- EF Kids & Teens Hadirkan Program dan Manfaat Pelatihan Bahasa Inggris di 6 Area Wisata Indonesia
- Fraksi PKS Konsisten Memperjuangkan Kesejahteraan dan Perlindungan Buruh
- Bocah Tenggelam di Sungai Borang Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya
- Kemnaker Bertekad Perbanyak Kompetensi Tenaga Kerja Lewat Pelatihan Vokasi
- May Day 2024, Menaker Ida Ajak Buruh Tingkatkan Kompetensi & Daya Saing