Pertama di Dunia: Pasien Terpapar 2 Jenis COVID-19 secara Bersamaan

Pertama di Dunia: Pasien Terpapar 2 Jenis COVID-19 secara Bersamaan
Petugas tes swab COVID-19 di Puskesmas Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (7/1). Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BRASILIA - Kelompok ilmuwan di Brasil selatan mengumumkan telah menemukan pasien yang terinfeksi dua jenis COVID-19 berbeda secara bersamaan.

Kelompok ilmuwan tersebut, yang mengunggah temuan mereka di situs medis medRxiv pada Rabu (27/1), menyebut riset mereka yang mengonfirmasi infeksi dua jenis COVID-19 itu akan menjadi yang pertama di dunia.

Hasil penelitian itu belum diterbitkan di jurnal ilmiah dan belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Dua pasien, yang sama-sama berusia 30-an, pada akhir November terinfeksi varian COVID-19 P.2 yang teridentifikasi di Rio, yang juga dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.28.

Kedua pasien secara bersamaan terbukti positif varian COVID-19 lainnya.

Mereka dilaporkan mengalami gejala ringan. Salah satu pasien menderita batuk kering dan satu lagi mengalami batuk, sakit tenggorokan serta sakit kepala. Mereka tidak perlu dirawat inap.

Kasus tersebut menggarisbawahi banyaknya varian yang telah beredar di Brasil, sekaligus meningkatkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan bahwa kehadiran dua galur (COVID-19) di tubuh yang sama dapat mempercepat mutasi varian baru COVID-19.

"Multiinfeksi ini mampu menghasilkan kombinasi dan varian baru yang bahkan lebih cepat menular daripada yang terjadi saat ini," kata ketua riset Fernando Spilki, ahli virologi di Universitas Feevale di Negara Bagian Rio Grande do Sul.

Kelompok ilmuwan di Brasil menemukan pasien terpapar dua jenis COVID berbeda secara bersamaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News