Pertama Kalinya di Asia, Pertamina Survei Wilayah Migas dengan Teknologi eFTG

Pertama Kalinya di Asia, Pertamina Survei Wilayah Migas dengan Teknologi eFTG
Pertamina melakukan survei wilayah migas dengan survei teknologi eFTG, yang pertama dilakukan di Indonesia, bahkan Asia. Foto: Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Industri hulu migas berkomiten terus melakukan pencarian sumber cadangan minyak dan gas terus dilakukan.

Terbaru, pencarian sumber cadangan dilakukan melalui pemenuhan Komitmen Kerja Pasti (KKP) Kontraktor Kontrak Kerjasama Pertamina Hulu Energi Jambi Merang (KKKS PHE Jambi Merang) di wilayah terbuka, SKK Migas bersama PHE Jambi Merang.

KKP K3S PHE Jambi Merang akan melaksanakan survei geofisika menggunakaan teknologi enhanced Full Tensor Gradiometry (eFTG) di Cekungan Bintuni dan Salawati, Papua Barat sepanjang 23 ribu kilometer.

Pencarian mencakup area seluas 45 ribu kilometer persergi. Kegiatan survei eFTG dijadwalkan akan dimulai pada 12 Oktober 2021.

KKKS PHE Jambi Merang bekerja sama dengan PT Mahakarya Geo Survey yang berkolaborasi dengan AustinBridgeporth dalam melakukan survei tersebut.

Pencarian menggunakan pesawat survei DC3 Turbo Prop yang dimodifikasi dan dimodernisasi.

Dilengkapi dengan serangkaian teknologi termasuk eFTG dengan gravimeter scalar terintegrasi, magnetometer dan sistem LiDAR VUX1-LR.

Data LiDAR yang mempunyai sudut sapuan 180 derajat ini akan menyediakan data yang sangat akurat untuk keperluan koreksi medan data gravitasi, pemetaan fitur geologi permukaan, dan menyediakan tambahan informasi untuk merencanakan kegiatan eksplorasi.

Pertamina melakukan survei wilayah migas dengan survei teknologi eFTG, yang pertama dilakukan di Indonesia, bahkan Asia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News