Pertamax Kehilangan Pembeli

Harga Tembus Rp 9.550, Kaya-Miskin Beli Premium

Pertamax Kehilangan Pembeli
Pertamax Kehilangan Pembeli

Berbanding terbalik dengan konsumsi Pertamax, konsumsi Premium justru melonjak tajam. Hal ini menunjukkan adanya perpindahan atau migrasi dari masyarakat yang sebelumnya mengonsumsi Pertamax, kini beralih menggunakan Premium. Sebabnya, tentu karena harga Pertamax yang kian mahal.

Harga BBM nonsubsidi ikut merangkak naik seiring melonjaknya harga minyak dunia sejak awal tahun ini. Sebagai gambaran, mulai 15 Mei kemarin, harga Pertamax di Jakarta sudah naik menjadi Rp 9.250 per liter, sedangkan Pertamax Plus menyentuh harga Rp 9.550 per liter. Adapun di Surabaya, harga Peramax mencapai Rp 9.550 per liter dan Pertamax Plus Rp 9.750 per liter. Artinya, harga BBM nonsubsidi tersebut sudah dua kali lipat lebih dibandingkan harga Premium yang Rp 4.500 per liter.

Anggota BPH Migas Adi Subagyo mengatakan, sepanjang April 2011 lalu, konsumsi Premium mencapai 2.003.307 kiloliter, di atas konsumsi periode April 2010 yang sebesar 1.860.510 kiloliter. "Masyarakat kita memang sangat sensitif pada harga. Jadi, begitu harga Pertamax naik, masyarakat pindah lagi ke Premium," katanya.

VP Komunikasi PT Pertamina Mochamad Harun mengakui, upaya himbauan pemerintah dan Pertamina melalui spanduk-spanduk yang disebar di SPBU, memang kurang membuahkan hasil. "Kalau para pemilik mobil sekedar dihimbau untuk menggunakan BBM nonsubsidi, rasanya memang sulit," ujarnya.

JAKARTA - Upaya pemerintah untuk mengerem konsumsi BBM bersubsidi rupanya bertepuk sebelah tangan. Pasalnya, seiring dengan tingginya harga BBM nonsubsidi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News