Pertamina dan PTPN III Bersinergi Reduksi Emisi Karbon 70 Ribu Ton Per Tahun Lewat PLTBg

Pertamina dan PTPN III Bersinergi Reduksi Emisi Karbon 70 Ribu Ton Per Tahun Lewat PLTBg
PLTBg Sei Mangkei berbahan bakar palm oil mill effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit. Foto: Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Sinergi antara Pertamina melalui subholding Pertamina Power and New Renewable (PNRE) dengan PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) berpotensi menurunkan emisi karbon sebesar 70 ribu ton per tahun.

Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengatakan hal itu merupakan hasil pemanfaatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sei Mangkei.

PLTBg Sei Mangkei merupakan kerja sama antara Pertamina melalui subholding Pertamina NRE dengan PTPN III yang dibangun untuk menyuplai listrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan sudah beroperasi sejak Januari 2020.

Skema kerja sama yang digunakan adalah build, own, operate, transfer (BOOT).

“Kerja sama antara Pertamina NRE dengan PTPN III dalam pengembangan PLTBg Sei Mangkei merupakan kerja sama strategis untuk meningkatkan energi baru dan terbarukan pada bauran energi sekaligus menurunkan emisi karbon, khususnya di KEK Sei Mangkei yang memiliki konsep green economic zone,” ucap

PLTBg Sei Mangkei memiliki kapasitas 2,4 MW dan dibangun di atas lahan seluas sekitar 2 hektar milik PTPN III.

PLTBg Sei Mangkei berbahan bakar palm oil mill effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit, di mana setiap tahunnya dapat menyerap POME hingga 288.350 meter kubik.

Seperti diketahui bahwa pengolahan POME pada pabrik kelapa sawit secara terbuka menghasilkan gas metana yang tidak ramah lingkungan. Dengan adanya PLTBg Sei Mangkei pemanfaatan POME berpotensi mereduksi emisi gas metana sekitar 2.500 ton CH4 atau setara 70 ribu ton CO2 dalam setahun.

Kerja sama antara Pertamina NRE dengan PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) berpotensi menurunkan emisi karbon sebesar 70 ribu ton per tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News