Pertamina Harus Jadi Operator Utama

Pengelolaan Blok Migas Strategis

Pertamina Harus Jadi Operator Utama
HADAPI DPR- Dirut baru Pertamina Karen Agustiawan dan Omar S. Anwar (2 kiri) yang tengah mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VII. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS

Direktur Keuangan PT Pertamina Ferederick S.T. Siahaan mengatakan, dari total investasi tersebut, Rp 12 triliun diantaranya akan dialokasikan untuk sektor hulu migas. "Sisanya untuk pengolahan, hilir, dan lain-lain," ujarnya.

Besarnya alokasi investasi sektor hulu dimaksudkan untuk memperkuat kinerja produksi migas. Sebab, sektor hulu merupakan pencetak laba terbesar pertamina. Tahun 2008, dari total prognosa laba bersih yang mencapai Rp 30 triliun, sekitar 70 persennya disumbang oleh sektor hulu.

Tahun ini, di sektor hulu, Pertamina menargetkan  produksi minyak 171 barel per hari (BPH) atau naik dibanding pencapaian 2008 yang sebesar 150 ribu BPH, gas 1.266 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau naik dibanding 2008 yang sebesar 1.134 MMSCFD, dan produksi energi panas bumi sebesar 15 juta ton atau naik dari pencapaian tahun 2008 yang sebesar 10,84 juta ton.

Menurut Ferederick, tahun lalu, adri total investasi perseroan yang mencapai Rp 12,1 triliun, sebanyak Rp 7,6 triliun diantaranya dialokasikan untuk sektor hulu, Rp 2,6 triliun untuk direktorat pemasaran dan niaga, Rp 1,4 triliun untuk direktorat pengolahan, dan Rp 600 miliar sisanya untuk anak usaha. (owi)

JAKARTA- Naiknya Karen Agustiawan, yang sebelumnya menjabat direktur hulu, ke kursi dirut Pertamina meningkatkan ekspektasi kinerja sektor hulu.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News