Pertamina Harus Jadi Operator Utama

Pengelolaan Blok Migas Strategis

Pertamina Harus Jadi Operator Utama
HADAPI DPR- Dirut baru Pertamina Karen Agustiawan dan Omar S. Anwar (2 kiri) yang tengah mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VII. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
Yang jelas, Pertamina mengutamakan perusahaan-perusahaan migas skala besar (major player), mengingat proyek ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

       

Pengembangan blok yang terletak di Kepulauan Riau tersebut diperkirakan akan menelan biaya investasi hingga USD 52 miliar. Blok ini diperkirakan memiliki cadangan gas hingga 46 TCF.

       

Selain itu, tingkat kesulitan untuk mengerjakan proyek ini cukup tinggi, sebab kandungan gas CO2 yang terdapat di blok Natuna D-Alpha juga termasuk yang paling tinggi di dunia.

Siapkan Investasi Rp19 Triliun

Sementara itu, untuk mendukung kinerja perseroan, tahun ini Pertamina sudah menyaiapkan investasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 21,9 triliun. Alokasi tersebut masuk dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2009.

JAKARTA- Naiknya Karen Agustiawan, yang sebelumnya menjabat direktur hulu, ke kursi dirut Pertamina meningkatkan ekspektasi kinerja sektor hulu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News