Pertamina Klaim Bright Gas Lebih Aman dari Bahaya Kebakaran

jpnn.com, JAKARTA - Pertamina mengklaim terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar menggunakan gas elpiji sesuai dengan peruntukan.
Ini disampaikan karena masih banyak masyarakat mampu menggunakan elpiji gas 3 kilo yang sebenarnya ditujukan bagi golongan ekonomi lemah.
"Misal, untuk kebutuhan gas rumah tangga, kelompok masyarakat mampu secara ekonomi sebaiknya memilih Bright Gas ketimbang gas melon," kata Arifun Dhalia, Vice President Promotion & Marketing Communication PT Pertamina dalam siaran pers, Rabu (7/10).
Ditambahkannya, produk Bright Gas milik Pertamina, dua kali lebih aman dari pada tabung elpiji biasa. Hal ini karena sudah dilengkapi dengan segel hologram, sehingga isinya lebih terjamin dan konsumen bisa langsung mengetahui apakah tabung elpiji tersebut asli atau tidak.
"Kelebihan lain dan yang paling utama dalam tabung 5,5 kg dan 12 kg Bright Gas, yaitu terdapat teknologi valve ganda yang berfungsi mengurangi tekanan gas berlebih," katanya.
Bright Gas yang memiliki warna tabung warna-warni juga dilengkapi dengan security seal cap atau penutup tabung yang lebih aman, karena menggunakan teknologi double spindle dan karet pelindung.
"Ini lebih aman dan tahan benturan. Juga, memiliki katub pengaman ganda atau DSVS yang berfungsi untuk menjaga gas LPG agar tidak bocor," ucapnya.
Bila salah satu katub bocor, jelas Arifun Dhalia, masih ada satu katub yang menahan gas bocor sehingga dua kali lebih aman daripada produk gas elpiji lainnya.
Pertamina mengimbau masyarakat mampu untuk membeli bright gas karena dua kali lebih dari elpiji lainnya dan mengurangi risiko bahaya kebakaran
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional