Pertamina Membukukan Laba Bersih USD 2,66 Miliar hingga Oktober 2024

Efisiensi ini diperoleh melalui berbagai inisiatif seperti penghematan biaya, pengelolaan anggaran yang lebih efektif, dan penciptaan pendapatan tambahan.
"Tentu saja sebagai semangat dari holding-subholding, kita terus melakukan efisiensi, yang mana di 2024 ini kita sudah membukukan cost optimization sebesar USD 780 juta terdiri dari kegiatan cost saving, cost affordance, dan revenue generators," papar Wiko.
Sebagai perusahaan milik negara, Pertamina terus memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Pada 2023, perusahaan menyetor pajak, dividen, dan bonus tanda tangan sebesar Rp 304 triliun.
Ini menjadikan Pertamina sebagai salah satu penyumbang pajak terbesar di Indonesia.
"Menjadi Badan Usaha Milik Negara penyumbang pajak terbesar di negara kita," ujar dia.
Selain itu, Pertamina juga berperan aktif dalam mendukung industri dalam negeri melalui pembelanjaan produk lokal.
Pada 2023, belanja produk dalam negeri mencapai Rp 374 triliun, menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan bagi berbagai sektor.
Pertamina membukukan laba bersih USD 2,66 miliar atau lebih dari Rp 42 triliun hingga Oktober 2024.
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Kuartal I 2025, Modernland Realty Catat Laba Bersih Rp761,3 Miliar
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- BRI Insurance Catat Laba Rp 702 Miliar di 2024, Tumbuh 45 Persen
- FIF Cetak Laba Bersih Rp 1,13 Triliun di Kurtal I 2025, Naik 2,92 % Secara Tahunan