Pertamina Sebut Estafet Pengelolaan Kondusif Berdampak Positif untuk Proses Produksi Blok Rokan

Pertamina Sebut Estafet Pengelolaan Kondusif Berdampak Positif untuk Proses Produksi Blok Rokan
Pertamina Hulu Rokan. Foto: Pertamina

"Untuk proses mirroring seluruh kontrak eksisting sudah mencapai lebih dari 100% dari 291 kontrak. Selain mirroring, juga dilakukan pengadaan baru dan kontrak melalui program Local Business Development (LBD) yang saat ini masih berproses dengan lancar. Proses alih pekerja, sebagai aset terpenting juga berjalan baik, tercatat 98,7 persen telah melengkapi dan mengembalikan aplikasi termasuk perjanjian kerja sesuai waktu yang ditentukan," ujarnya.

Kemudian, kata Jaffe terkait aspek transfer teknologi, bahwa saat ini penyesuaian sistem IT juga terus dilakukan. Hal itu dilakukan pada aplikasi-aplikasi yang berkaitan langsung dengan operasi produksi maupun penunjangnya, juga termasuk pelatihan penggunaan sistem dari pertamina yang akan digunakan.

Selain itu, guna mempertahankan dan meningkatkan produksi migas Blok Rokan, PHR merencanakan pengeboran 84 sumur pengembangan pada 2021 ditambah sisa sumur CPI.

PHR juga mempersiapkan lebih kurang 270 sumur pada 2022. Ini adalah WK migas dengan investasi jumlah sumur terbanyak.

Terkait pengeboran sumur, juga disiapkan tambahan 10 rig pemboran sehingga secara total tersedia 16 rig pemboran serta 29 rig untuk kegiatan Work Over & Well Service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya. (jpnn)

Proses transisi alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi, yang tinggal kurang dari sebulan lagi berjalan lancar.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News