Pertamina Serahkan 3 Potongan Pipa ke Polda Kaltim

Pertamina Serahkan 3 Potongan Pipa ke Polda Kaltim
Kantor Pertamina. Foto: dokumen jpnn

Pipa Pertamina yang putus memiliki ketebalan pipa 12,7 mm terbuat dari bahan pipa carbon steel pipe API 5L Grade X42.

Kekuatan pipa terhadap tekanan diukur dari safe maximum allowable operating pressure (MAOP) sebesar1061.42 Psig.

Sementara itu, operating pressure yang terjadi pada pipa hanya mencapai 170.67 Psig.

Kondisi terakhir pipa sangat baik dan diinspeksi secara berkala. Terakhir kali visual inspection pada 10 Desember 2017 oleh diver untuk check kondisi eksternal pipa, cathodic protection dan spot thickness. Inspeksi untuk sertifikasi terakhir dilakukan pada 25 Oktober 2016.

Sementara itu, sertifikat kelayakan penggunaan peralatan yang dikekuarkan oleh Dirjen Migas masih berlaku hingga 26 Oktober 2019. Sertifikasi dilakukan tiga tahun sekali sesuai SKPP Migas.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Kapushidrosal) Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro mengatakan, Pertamina merupakan korban pada peristiwa patahnya pipa di Teluk Balikpapann setelah Pushidrosal melakukan pencitraan dasar laut di lokasi, tak lama sesudah kejadian.

"Tidak mungkin pipa patah begitu saja. Kalau melihat hasil patahan pipa dan bekas garukan, pasti ada benda keras yang menyebabkan. Asumsi kami benda keras itu adalah jangkar. Dengan demikian, Pertamina hanya sebagai korban. Apalagi pipa yang patah itu telah dilaporkan dan sudah tergambar pada peta," kata Harjo.

Selain menunggu investigasi atas penyebab eksternal atas patahnya pipa tersebut untuk kepentingan hukum, Pertamina dan warga Balikpapan juga menantikan hasil uji laboratorium atas kualitas air Teluk Balikpapan yang sedang dilakukan KLHK. (jos/jpnn)


Potongan terakhir pipa Pertamina berhasil diangkat dari Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, ke atas Kapal Barge Crane Base Sea Heaven 2, Minggu (22/4).


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News