Pertamina Siapkan Strategi Penyeimbang Ketahanan Iklim dengan Keamanan Energi

Pertamina Siapkan Strategi Penyeimbang Ketahanan Iklim dengan Keamanan Energi
Senior Vice President Research Technology and Innovation Pertamina Oki Muraza saat berbicara dalam diskusi di Paviliun Indonesia COP-27 di Sharm el-Sheikh, Mesir, Rabu (9/11). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

Kebijakan solusi berbasis alam sendiri bukanlah hal yang asing.

Namun, dibutuhkan sinergi antara solusi berbasis alam dengan sektor energi, bukan sebagai entitas yang terpisah.

Solusi berbasis alam merupakan salah satu kebijakan jangka pendek dan menengah yang dapat menopang akselerasi implementasi teknologi iklim yang merupakan kebijakan jangka panjang.

Solusi-solusi tersebut perlu menjadi pertimbangan untuk merancang strategi untuk mencapai mitigasi karbon.

"Jadi kita tidak hanya harus mampu menangkap karbon dioksida dengan daun tapi juga memproduksi sesuatu termasuk karet dan hidrokarbon terbarukan (minyak nabati) dan lain sebagainya. Pada akhirnya kita mengharapkan akan memiliki produk lain dari solusi berbasis alam," kata Oki.

Dia menyoroti ada tiga pilar yang perlu diperhatikan dalam pengembangan solusi berbasis alam untuk mewujudkan ketahanan bisnis menghadapi tantangan perubahan iklim seperti keterlibatan komunitas, biodiversitas dan konservasi serta ekonomi yang berkelanjutan.

Beberapa vegetasi yang memiliki potensi dikembangkan dalam solusi berbasis alam, termasuk nyamplung (Calophyllum inophyllum), malapari (Pongamia pinnata) untuk pengembangan biofuel serta ekosistem mangrove yang memiliki kemampuan penyerapan karbon 264 ton CO2 per hektare.

"Kami melakukan beberapa studi dengan universitas dan institusi pemerintah bagaimana mempromosikan tanaman yang dapat memberi stok bahan baku untuk kilang hijau," terangnya.

Oki Muraza memaparkan strategi Pertamina untuk menyimbangkan antara ketahanan iklim dan keamanan energi dalam diskusi di Mesir, simak penjelasannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News