Pertamina Tingkatkan Kapasitas Geothermal untuk Capai Pengurangan Signifikan Emisi Karbon

Pertamina Tingkatkan Kapasitas Geothermal untuk Capai Pengurangan Signifikan Emisi Karbon
CEO Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto saat berbicara dalam diskusi di Paviliun Indonesia COP-27 di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin (7/11) waktu setempat. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

Jumlah tersebut mewakili 82 persen dari total kapasitas terpasang geothermal di tanah air.

Dia menyoroti peran penting geothermal untuk transisi energi dan mencapai kondisi nol karbon dengan sektor energi itu memiliki kondisi sepuluh kali lipat jejak emisi yang lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil.

"Pertamina Geothermal Energy berkomitmen, dalam lima tahun ke depan untuk menambah kapasitas terpasang 600 megawatt," ujarnya.

Melalui komitmen tersebut, terdapat potensi untuk menghindari dihasilkannya 15,7 juta ton CO2 ekuivalen per tahun.

"Itu kontribusi yang besar dan nyata sambil menguatkan baseload energi terbarukan di Indonesia," tegas Ahmad.

Tidak hanya dari mendorong pengurangan emisi melalui penambahan kapasitas terpasang geothermal, Pertamina Geothermal Energy juga mendukung upaya rehabilitasi 588 hektare area hutan.

"Ini fakta yang banyak orang tidak sadari bahwa pengembang geothermal juga bekerja (merehabilitasi) di hampir 600 hektare," sebutnya.

Dijelaskan Ahmad Yuniarto, dalam menjalankan bisnisnya, Pertamina Geothermal Energy terus berkomitmen untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE.

Pertamina menyiapkan sejumlah langkah untuk capai pengurangan emisi karbon secara signifikan, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas geothermal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News