Pertamina Tunda Kenaikan Elpiji

Pertamina Tunda Kenaikan Elpiji
Pertamina Tunda Kenaikan Elpiji
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terpaksa menunda rencana kenaikan harga gas elpiji non subsidi (ukuran 12 kilogram, 50 kilogram dan curah) sebesar Rp 1.000 per kilogram. Itu dilakukan agar masyarakat tidak terbebani setelah tarif dasar listrik (TDL) naik 1 Juli 2010 nanti.

"Kita masih tunggu dulu karena tarif listrik baru saja naik, selain itu juga tahun ajaran baru, orangtua harus membayar biaya sekolah. Kita masih akan tunggu dulu," ujar Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan kemarin. Pihaknya masih mencari waktu yang tepat untuk menaikkan harga elpiji non subsidi. Sayangnya, Karen belum bisa memastikan sampai kapan penundaan tersebut dilakukan.

Sebelumnya, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Ferederick Siahaan menyatakan kenaikan harga elpiji non subsidi sebesar Rp 1.000 per kilogram yang direncanakan pada bulan Juni 2010 hanya akan mengurangi kerugian Pertamina sekitar Rp 655 miliar, hingga menjadi Rp 2,55 triliun. "Jika penundaan (kenaikan) dilakukan terlalu lama maka kita akan terus mengalami kerugian," ungkapnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Basuki Trikora Putra menuturkan, sejauh ini pemerintah sudah memberikan lampu hijau kepada Pertamina untuk menaikkan harga elpiji nonsubsidi. Pasalnya, Pertamina harus memiliki keuangan yang sehat. "Sebagai perseroan dengan angka kerugian penjualan elpiji hampir Rp 3 triliun per tahun, itu membuat perusahaan tidak sehat," tegasnya.

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terpaksa menunda rencana kenaikan harga gas elpiji non subsidi (ukuran 12 kilogram, 50 kilogram dan curah) sebesar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News