Pertamini Dijadikan Penyalur Resmi, Jual Produk Baru BBM
“Dimulai di pusat dulu, nanti setelah evaluasi dan oke baru disebar ke daerah,” ujarnya.
Erwin menjelaskan pemasaran G-Lite melalui Pertamini tidak ada batasan jarak. Akan tetapi, pedagang tentu harus pandai mencari lokasi strategis dan menguntungkan usahanya.
“Seperti jalan yang banyak dilalui pengendara motor, atau lokasi jauh dari SPBU,” tandasnya.
Terkait rencana pelegalan itu, sejumlah pemilik kios ikut merespon. “Bagi kami yang penting tak merugikan dan tetap mendapat untung (margin). Kami setuju saja, tapi jangan pula nanti harga jualnya disamakan dengan SPBU,” ujar Dodi (34), pemilik kios Pertamini Jl Kampus POM IX, kemarin.
Apalagi beli alat Pertamini ini tidak murah, harganya Rp25 juta dari agen Pertamini di Lampung.
“Mesin Pertamini digital saya punya kapasitas 200 liter, tetapi saya isi maksimal 60 liter,” sebut pria yang baru 2 bulan menekuni bisnis ini.
Dia beli Pertalite di kios SPBU Musi II dengan harga normal Rp7.700 per liter. Dia menjualnya lagi mengambil untung Rp500 per liter.
Johan (40), pemilik Pertamini di Jl Mandi Api justru mengaku tak menyoal legal atau tidak, karena selama ini juga tak pernah ada razia.
Pertamini sebagai pengecer ilegal BBM (bahan bakar minyak) bakal dijadikan sebagai sub penyalur resmi, menjual produk baru bernama G-Lite.
- OpenIn dan SSPACE Manfaatkan Kecerdasan Lokasi untuk Kemajuan Bisnis
- Walk Freely Senses, Sandal Anyar dari Havaianas yang Terinspirasi Keindahan Alam
- 45 Persen Air Tanah di Jakarta Terkontaminasi, Vitopure S2-2G Solusinya
- Menko Airlangga Sebut Investasi Tak Memiliki Bendera, Indonesia Buka Peluang
- Bea Cukai Terus Genjot Ekspor dan Penyerapan Tenaga Kerja Lewat Fasilitas Kepabeanan
- Perhatikan Penyandang Disabilitas, PNM Gelar Pelatihan Kewirausahaan