Pertanian Organik Terkendala Eco-Labeling

Pertanian Organik Terkendala Eco-Labeling
Pertanian Organik Terkendala Eco-Labeling
JAKARTA - Pertanian organik yang sudah mulai diusahakan oleh beberapa pelaku usaha tani di Indonesia ternyata tidak mudah dikembangkan. Pasalnya, tidak mudah bagi petani memenuhi persyaratan eco-labeling.

Menteri Pertanian, Suswono, usai rapat kerja dengan Komisi IV, Selasa (2/3) malam, mengatakan, bahwa kendala itu dikarenakan ekosistem lahan dan air sudah lama tercemari penggunaan sarana produksi anorganik, terutama pupuk dan pestisida anorganik.

"Tuntutan kecukupan ketersediaan pangan, tidak memungkinkan menerapkan pertanian organik secara ekstrem," jelasnya. Pasalnya, kata dia, pengelolaan pertanian organik memerlukan persyaratan budaya kerja yang intensif dan penilaian sistem produksi mulai hulu sampai hilir.

Menteri asal PKS itu menambahkan, pengembangan pertanian organik merupakan salah satu strategi pembangunan yang terus diakselerasikan. "Secara realistis pengembangan sistem pertanian semi organi masih jadi fokus, tapi pertanian organik juga dikembangkan," tambahnya.

JAKARTA - Pertanian organik yang sudah mulai diusahakan oleh beberapa pelaku usaha tani di Indonesia ternyata tidak mudah dikembangkan. Pasalnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News