Pertanyaan Penting, Kenapa Banyak Pria Muda Enggan Divaksinasi COVID-19?

Pertanyaan Penting, Kenapa Banyak Pria Muda Enggan Divaksinasi COVID-19?
Pertanyaan Penting, Kenapa Banyak Pria Muda Enggan Divaksinasi COVID-19?

Para pengamat khawatir bagaimana Pemerintah Australia nantinya akan memastikan para pria muda menjadi lebih termotivasi untuk divaksinasi.

Di Inggris, di mana vaksin diluncurkan jauh lebih cepat ketimbang di Australia, bahkan ada kesenjangan gender yang lebih mengkhawatirkan.

53 persen pria berusia 25 - 29 tahun di Inggris sudah mendapat dua dosis vaksin, dibandingkan dengan 62 persen perempuan di kelompok usia yang sama.

Hugo Toovey, seorang advokat kesehatan pria dan penyintas kanker testis dan usus, mengatakan dia prihatin dengan sikap beberapa pria muda dalam menanggapi COVID dan vaksin.

"Para pria muda melihat hal-hal seperti Covid dan berpikir, 'Yah, saya seorang pria muda, bugar dan sehat, hal-hal ini tidak akan memengaruhi saya… saya kuat. Saya tidak perlu mendapatkan vaksin'," ujarnya.

Dr Sandro Demaio setuju.

"Saya pikir kita bisa terus menyempurnakan pesan kesehatan untuk pria muda," katanya.

"Salah satu hal yang, menurut saya, lebih penting saat ini adalah pesan kesehatan yang lebih terlokalisasi. Saya senang melihat pemain footy [sepakbola Australi], melihat kantor, bahkan banyak influencer, yang lebih paham soal sains, mendengarkan para ahli, dan kemudian menggunakan platform mereka untuk menyampaikan pesan."

Di kalangan perempuan, 51,1 persen perempuan berusia 20 hingga 24 tahun sudah mendapatkan dosis pertama vaksin COVID, sementara di kalangan pria hanya 43,5 persen.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News