Pertemuan Airlangga-Surya untuk Kepentingan Politik Kebangsaan
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini mengatakan, dalam dunia politik selalu ada kejutan, yang bahkan tidak akan disangka oleh Ketua Umum partai-partai.
“Contoh, kalau dengan format koalisi, ada 3-4 pasangan, itu bisa ( pilpres) 2 putaran,” sebut Ujang.
Saat ini, koalisi yang sudah terbentuk adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) oleh Golkar, PAN, dan PPP. Poros perubahan oleh Nasdem-Demokrat-PKS, dan Gerindra-PKB. Sementara PDIP belum berkoalisi.
“Kalau dua putaran, yang pertama Nasdem dan Golkar tidak ketemu, kan bisa pada putaran kedua bisa ketemu berkoalisi. Itu kan kita tidak tahu. Komunikasinya untuk menjaga kemungkinan itu,” kata Ujang.
Maka, komunikasi antara partai harus terus dibangun, dan ini lebih baik daripada berseteru.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menerima kunjungan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor Pusat Golkar. Pertemuan ini merupakan balasan dari pertemuan sebelumnya.
“Tentu ini silaturahmi lanjutan sesudah Partai Golkar datang ke Kantor NasDem. Jadi, ini pertama kali Partai NasDem berkunjung ke kantor Golkar pasca covid-19," ungkap Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
Kedua partai ini merupakan poros dari dua koalisi besar. Golkar di Koalisi Indonesia Bersatu bersama PPP dan PAN dan Nasdem bersama Poros Perubahan bersama PKS dan Demokrat.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menggelar pertemuan meski berada dalam poros koalisi yang berbeda.
- Tim 7 Jokowi Rayakan Kemenangan Prabowo-Gibran dengan Membantu Masyarakat
- Di Hadapan Hakim Konstitusi, Gerindra Sebut KPU Menggelembungkan Suara NasDem di Jabar
- Anies Gelar Acara Pembubaran Tim Pemenangan, Ada Ketum Pendukung yang Tak Hadir, Siapa?
- Paulus Waterpauw Maju Pilgub Papua, Ini Respons Golkar dan Hanura
- Pilpres Era Jokowi Munculkan Gejala Otoritarianisme Baru
- Prabowo Rajin Dampingi Presiden Jokowi, Begini Kata Pengamat