Pertemuan ke-46 CFS, Indonesia Berbagi Pengalaman Mencapai Ketahanan Pangan

Pertemuan ke-46 CFS, Indonesia Berbagi Pengalaman Mencapai Ketahanan Pangan
Ketua BKP Kementan Agung Hendriadi saat menghadiri pertemuan CFS di Roma. Foto: BKP Kementan

Masih menurut Agung, dalam aspek pemanfaatan pangan, Indonesia fokus pada pendidikan dan sosialisasi pangan beragam bergizi seimbang dan aman, memperkuat surveilan keamanan pangan, serta mengembangkan sanitasi dan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan status gizi masyarakat.

Sedangkan untuk perencanaan dan evaluasi program ketahanan pangan, BKP Kementan telah dikembangkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas – FSVA). "Peta ini menganalisis situasi ketahanan dan kerentanan pangan wilayah pada tingkat kabupaten, kecamatan dan desa,” ungkap Agung.

Melalui upaya tersebut, status ketahanan pangan Indonesia berhasil naik 10 peringkat dari posisi ke-75 pada tahun 2015 menjadi posisi ke-65 pada tahun 2018 dari 113 negara berdasarkan laporan Global Food Secuity Index (GFSI). Hasil analisis FSVA tahun 2018 juga menyebutkan bahwa sebanyak 177 kabupaten berhasil meningkatkan status ketahanan pangannya pada periode 2015 dan 2018.

Selanjutnya, Indonesia juga berhasil mengurangi tingkat inflasi pangan dan kemiskinan, khususnya kemiskinan pedesaan. Upaya tersebut juga berhasil mengurangi prevalensi stunting, wasting dan overweight, serta menurunkan angka rawan pangan dari 16,94% pada tahun 2014 menjadi 8,23 persen pada 2018.

Dalam kesempatan ini, Agung juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berkontribusi terhadap upaya mewujudkan ketahanan pangan global, termasuk melalui Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular.

CFS merupakan forum pertemuan internasional yang membahas kebijakan ketahanan pangan dan gizi secara inklusif melalui perumusan kesepakatan bersama dengan melibatkan beragam pemangku kebijakan dari seluruh dunia. CFS ke-46 dilaksanakan 14 – 18 Oktober 2019 di Roma, Italia. Lebih dari 1.800 peserta dari 128 negara dan perwakilan organisasi internasional hadir dalam pertemuan tersebut.

Delegasi Indonesia yang hadir dalam pertemuan ini adalah Tenaga Ahli Menteri Pertanian Dr. Sam Herodian, peneliti senior Kementerian Pertanian Prof. Hasil Sembiring, serta perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri. (jpnn)

Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi mengatakan bahwa perlu upaya ekstra yang harus segera dilakukan untuk mengatasi kelaparan di dunia.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News