Pertemuan Perdana Jokowi & Anwar Ibrahim Bakal Bahas Nasib Anak PMI

jpnn.com, JAKARTA - Isu pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) akan menjadi salah satu usulan pembahasan saat Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melakukan kunjungan kerja ke Indonesia.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur Mohammad Firdaus mengatakan bahwa MoU Pendidikan adalah salah satu isu yang ingin disampaikan saat Perdana Menteri Anwar Ibrahim melakukan kunjungan kerja ke Jakarta.
“Sebenarnya (MoU Pendidikan dengan Malaysia) sudah ada, cuma bagaimana cara mengisinya,” kata dia sambil menambahkan bahwa hal tersebut yang ingin dibahas lebih lanjut, Kamis (1/12).
Misalnya, ia mengatakan, termasuk mendorong agar sanggar bimbingan di Semenanjung Malaysia bisa didirikan secara lebih resmi.
Selanjutnya, masih berkaitan dengan isu pendidikan anak-anak PMI, menurut Firdaus, Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur akan mengusulkan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk bantuan guru tetap di Semenanjung seperti yang sudah ada di Sabah dan Sarawak.
“Kalau di Sabah dan Sarawak, negara sudah sediakan 187 guru. Karena jumlah CLC (Community Learning Center) di sana lebih dari 500,” katanya.
Ia mengatakan dua hal itu yang diharapkan dapat menjadi solusi ke depan bagi pendidikan anak-anak PMI yang tidak memiliki dokumen di Malaysia.
“Karena kalau izin membangun sekolah segala macam, terlalu mahal lah dan enggak praktis lah karena hanya untuk (level) SD dan SMP. Untuk SMA mereka bisa ikut SMA Terbuka,” kata Firdaus.
Isu anak PMI akan menjadi salah satu usulan pembahasan saat Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bertemu Presiden Jokowi di Jakarta
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas