Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Baik, Bisnis Franchise Jadi Incaran

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Baik, Bisnis Franchise Jadi Incaran
Levita G Supit (tengah) bersama President Director Panorama Media Royanto Handaya (kanan) dan Ketua Umum WALI Tri Rahardjo saat menggelar Press Conference FLEI XIX di GoWork Plaza Indonesia, Selasa (8/11). Foto: Dokumentasi Penyelenggara FLEI XIX

"Apalagi acara kami yang sudah jelas merupakan salah satu wadah ekosistem kebutuhan primer dari sandang, pangan dan papan yang akan terfasilitasi di FLEI XIX nanti. Tentu saja tidak kalah ramainya karena masyarakat juga dilandasi asas kebutuhan pengelolaan finansial yang lebih baik. Bisa dengan berwaralaba, berinvestasi atau mengembangkan bisnis pribadi dengan berbagai macam resources yang kami sediakan di sana," ujar Tri Rahardjo.

Dana Moneter Internasional (IMF) merilis World Economic Outlook memproyeksikan GDP Indonesia di 2023 diprediksi mengalami pertumbuhan 5 persen.

Menurut Tri, hal ini tentu membawa ketenangan di tengah kekhawatiran masyarakat luas tentang resesi 2023.

Diakuinya sebuah fakta bahwa ekonomi global saat ini tetap berada dalam keadaan yang serba tidak pasti, namun hal ini belum tentu berlaku bagi Indonesia.

"Sehingga kita tidak perlu terlalu khawatir karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap jauh lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara Top Tier GDP lainnya," terangnya.

Alasan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga adalah dengan menjaga konsumsi kebutuhan rumah tangga.

Di samping itu peran pemerintah dalam upaya memperkuat daya beli masyarakat tetap konsisten dilakukan melalui kebijakan fiskal berpihak demi melindungi masyarakat kelompok menengah bawah.

Dengan konsumsi rumah tangga yang tetap berjalan, maka efek perlambatan ekonomi dan resesi global akan sangat minim dampaknya ke Indonesia.

Pelaku UMKM tanah air bakal memamerkan produk unggulannya dalam ajang FLEI XIX yang akan berlangsung pada 18-20 November

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News