Pertumbuhan Ekonomi Kepri Terjerembab, Kemenko Sempurnakan FTA

Pertumbuhan Ekonomi Kepri Terjerembab, Kemenko Sempurnakan FTA
Pekerja sedang menggesa pengerjaan kapal di Seilekop, Sagulung, Jumat (28/4). F. Dalil Harahap/batampos/jpg

Selain itu, perubahan dari FTZ menuju KEK akan menimbulkan kebingungan bagi investor yang mendambakan kepastian hukum. Sehingga mematangkan konsep FTA untuk menyempurnakan FTZ merupakan solusi yang tepat.

Kemenko memang tengah fokus membahas FTA. Meskipun begitu, Umar juga menyebut bahwa wilayah Rempang Galang akan segera menjadi KEK."Untuk jenis KEK, sebenarnya Pak Darmin (Menko,red) berharap jadi KEK untuk industri berteknologi tinggi untuk memberikan nilai tambah bagi industri di Batam," jelasnya.

Sedangkan pihak yang mengelolannya nanti kemungkinan besar adalah Pemerintah Kota (Pemko) Batam."Pengelolanya nanti Pemko Batam kerjasama dengan swasta. Tapi semua nanti tergantung presiden nanti," paparnya.

Di tempat yang sama, Counselor Economy dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Aria Wibisono mengungkapkan persoalan Batam akan dibawa lebih lanjut dalam Forum Grup Diskusi (FGD) yang akan digelar di Singapura antara Batam dan Singapura pada 7 September nanti.

"Singapura dan Indonesia telah melakukan kerjasama di bidang ekonomi. Salah satu pembahasan penting nanti adalah tentang Batam," kata Aria.

Sejumlah tema diskusi yang akan dibawa dalam FGD nanti yakni tentang FTZ BBK, perhubungan, pertanian, BKPM, investasi dan lainnya.

Berbicara mengenai FTZ BBK, timnya telah melakukan kajian ekonomi untuk merevitalisasi Batam.

"Salah satu caranya adalah dengan pengembangan FTZ BBK yang disinergikan dengan upaya dari Pemda untuk mengembangkan KEK dengan insentifnya," jelasnya.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) tengah mematangkan konsep Free Trade Arrangement (FTA) untuk menyempurnakan konsep Free Trade

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News