Pertumbuhan KPR Melambat, Bunga KPR Naik

Banyak Properti Akan Dijual Murah

Pertumbuhan KPR Melambat, Bunga KPR Naik
Pertumbuhan KPR Melambat, Bunga KPR Naik
SURABAYA - Krisis global mempengaruhi semua sektor, terutama perbankan. Iman Supriyono Managing Partner SNF Consulting mengatakan karena bunga tinggi akan banyak debitor berguguran karena tidak mampu membayar kredit.  ''Kemungkinan besar juga akan banyak properti dijual dengan harga murah untuk menutupi kebutuhan hidup,'' ungkap Iman dalam jumpa pers bersama REDI (Regional Economic Development Institute) di Surabaya, Kamis (27/11).

Kata Iman, saat ini adalah momentum yang tepat bagi orang-orang yang memiliki dana segar untuk melakukan investasi. Terutama dengan membeli rumah maupun saham untuk menambah aset.  "Tapi perlu diingat, membeli rumah maupun saham, merupakan bentuk investasi jangka panjang. Dan ini hanya bisa dilakukan dengan uang yang bukan untuk keperluan operasional bisnis maupun kehidupan. Sebab, jika memakai uang operasional dan krisis tidak kunjung reda, bisa-bisa kolaps,"ujarnya.

Konsultan keuangan ini memprediksi, pertumbuhan KPR (kredit pemilikan rumah) akan melambat. Peningkatkan suku bunga saat ini di kisaran 14 -17 persen akan mempengaruhi minat masyarakat mengajukan KPR. "Selain bank sendiri cenderung mensyaratkan uang muka lebih tinggi," ujarnya.

Sementara Direktur REDI Indra .N Fauzi mengatakan sebenarnya pertumbuhan KPR dalam 2 tahun terakhir di atas rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional, yakni 33 persen. ''Ini karena rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional 25 persen-30 persen. Beberapa bank malahan ada yang outstanding KPR lebih dari 57 persen,'' ujarnya.

SURABAYA - Krisis global mempengaruhi semua sektor, terutama perbankan. Iman Supriyono Managing Partner SNF Consulting mengatakan karena bunga tinggi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News