Perusahaan Australia yang Punya Pimpinan Perempuan Cetak Profit Lebih Tinggi

"Pada tahun 2010, kami memiliki sekitar 10% perempuan yang duduk di kursi pimpinan. Kami sekarang mencapai 20%, sehingga kondisi berlipat ganda dalam lima tahun terakhir ini sangat menggembirakan,” utaranya.
"Jelas ini melangkah ke arah yang benar, tapi 20%, ayolah, kita bisa melakukan lebih baik dari itu,” tambahnya.
Larissa menggunakan kesempatan ini untuk menyoroti fakta bahwa banyak pos baru di level atas pemerintahan telah diberikan kepada laki-laki.
"Saya sangat prihatin melihat bahwa di beberapa pos baru, yang sayangnya ada di Departemen Perdana Menteri dan Kabinet, yang memiliki tanggung jawab untuk mengakomodasi perempuan, kami memiliki 75% dari mereka laki-laki dan hanya 24,1% di pos baru yang berjenis kelamin perempuan, "katanya.
Pemerintah perlu memberi contoh
Menteri Sosial, Marise Payne, mengatakan, Pemerintah dan sektor korporasi harus menunjukkan kepemimpinan.
"Pemerintah, tentu saja, harus memimpin. Masyarakat melihat ke ke level atas pemerintahan untuk mencari kepemimpinan dan kami harus memastikan bahwa mereka mewakili keragaman masyarakat dalam gender dan banyak cara lainnya," terangnya.
Pendiri dan kepala lembaga C4GEi, Susanne Moore, mengatakan, ada cara-cara tertentu untuk meningkatkan jumlah perempuan di dalam level pimpinan.
Penelitian terbaru menunjukkan, perusahaan Australia di mana perempuan setidaknya memegang seperempat dari posisi top ternyata memiliki performa
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina