Pesan dari Kiai tentang Kejatuhan Jenderal akibat Malari

Menurut Soemitro, saat itu Hisbullah mengaku membawa pesan dari Kiai As'ad Syamsul Arifin, ulama karismatik yang sangat dihormati nahdiyin.
“Beliau mengatakan bahwa Pak Mitro harus bertindak cepat. Jika Anda tidak melakukannya, Pak, Anda akan jatuh,” ujar Soemitro mengutip Hisbullah yang menyampaikan pesan Kiai As’ad.
Menurut Soemitro, memang dirinya sempat bertemu Kiai As’ad di Surabaya. Namun, ulama yang punya peran penting dalam pendirian NU itu tidak punya kesempatan berbicara dengan Soemitro.
Menurut Soemitro, saat itu Kiai As’ad hanya menatapnya. Orang Jawa menyebutnya nyondro atau mencermati pertanda pada wajah orang lain tanpa membicarakannya.
Oleh karena itu, Kiai As’ad mengutus Hisbullah. Sekali lagi, Hisbullah mendesak Soemitro segera bertindak.
Namun, Soemitro hanya bisa mengucapkan terima kasih atas pesan dari Kiai As’ad. Jika memang akhirnya jatuh, Soemitro menganggap itu sudah kehendak Tuhan Yang Mahakuasa.
“… dan saya akan menerimanya,” ucap Soemitro menirukan dialognya dengan Hisbullah.
Soemitro menuturkan dirinya juga tidak menerima laporan intelijen yang mengindikasikan kelompok Ali Moertopo berupaya mengganggunya.
Jenderal Soemitro lengser dari jabatan Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) pasca-peristiwa Malari pada 15 Januari 1974.
- Wacana Gelar Pahlawan untuk Pak Harto dan Bagaimana Menyikapinya
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional
- Soeharto Memenuhi Kriteria Jadi Pahlawan Nasional, tetapi Terganjal Hal Ini
- Film tentang SU 1 Maret, Meninggikan Soeharto, Menghilangkan Peran Sultan HB IX